Rabu, 18 Januari 2012

DEFINISI MANAJEMEN


                       DEFINISI MANAJEMEN
 

Definisi Manajemen
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

C. Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

D. Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession of Managemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-kriteria lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

E. Tingkatan Manajemen Dan Manajer
Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.
Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu :
1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.
2. Manajemen menengah ( Midle Manager ) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi.
3. Manajemen Puncak ( Top Manajer ) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian teknik ( Teknical Skill ) dan keahlian manajerial ( Managerial Skill ). Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi, supervisi dan komunikasi. Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan.

F. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :
1. Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating, Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.
mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat.

Selasa, 17 Januari 2012

CARA GAMPANG BIKIN STANDAR OPERATING PROCEDURE BAB 2

bab 2

Tujuh SOP Wajib

1.      Produksi dan Distribusi
2.      Pemasaran: Promosi dan Penjualan
3.      Akuntansi, Keuangan, & Pajak
4.      SDM & Pengembanganya
5.      Pelayanan & Pengelolaan Pelanggan
6.      Operasional Usaha
7.      Pembukaan & Penutupan Usaha

SOP Produksi & Distribusi
Setiap perusahaan memiliki lini produksi dan disrtibusi. Dua hal ini dijadi satukan pembahasan berkaitan erat. Bidang produksi meliputi pembuatan produk. Bidang disrtibusi meliputi pengantaran barang (produk) dari satu tempat ke tempat lain.
TATA CARA ATAU PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG PRODUKSI?
1.      Proses mendapatkan bahan baku
2.      Proses mengelolah bahan baku menjadi produk siap jadi
3.      Proses pengemasan barang yang dibeli dalam bentuk curah menjadi produk dalam kemasan
4.      Proses pengaplikasian sebuah produk
5.      Proses menghasilkan sebuah jasa tertentu

SOP Pemasaran: Promosi & Penjualan
Setiap usaha pasti harus memasarkan produknya. Kebanyakan dari kita hanya terjebak pada cara-cara menjual. Padahal penjualan itu selalu diawali dengan stategi promosi yang efektif. Pemasaran yang efektif adalah stategi promosi yang menghasilkan penjualan sesuai dengan upaya yang dikeluarkan. Perusahaan-perusahaan besar mengelompokan bagian ini menjadi satu bagian besar, yakni pemasaran. Jadi, pemasaran itu sangat luas artinya.

TATA CARA ATAU PROSEDUR KERJA APA SAJAYANG TERMASUK BIDANG PEMASARAN: PROMOSI &PENJUALAN?
1.Proses mengetahui konsumen dari produknya          
 2. Proses melakukan komunikasi dengan konsumen tentang keberadaan    dan manfaat produk-produk
3. Proses melakukan penjualan kepada konsumen

SOP Akuntansi, Keuangan, & Pajak

Pengusaha kecil sering melalaikan dua fungsi ini yaitu, akuntansi dan pajak. Mereka itu yang mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan arus uang keluar dan masuk (dari hasil transaksi harian), maka akuntansi adalah proses pembukuan atau penyajian laporannya. Sedangkan pajak berkisar tentang setoran kita kepada pemerintah. Tiga hal ini harus di pisahkan meskipun dikelompokan menjadi satu bagian.

TATA CARA PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG AKUNTANSI, KEUANGAN, & PAJAK?

1.      Proses transaksi harian ditempat usaha kita
2.      Proses pencatatan/pembukuan transaksi-transaksi tersebut
3.      Proses perhitungan, pelaporan, dan pembayaran pajak

Sop SDM & Pengembangannya
Bagian ini terdiri dari dua bidang yang terpisah satu sama lain, tetapi fungsinya berurutan. Perusahaan-perusahaan  menjadikan bidang ini menjadi satu-kesatuan yang tidak terpisahkan. Bidang SDM meliputi proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengangkatan karyawan serta pengawasan kinerja karyawan sehari-hari. Sedangkan bidang  pengembangan SDM meliputi evaluasi kinerja karyawan, re-training (pelatihan lanjutan), promosi, dan sebagainya.

TATA CARA PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG SDM & PENGEMBANGANNYA?
1.                 Proses perekrutan karyawan baru
2.                 Proses pelatihan karyawan
3.                 Proses promosi dan demosi karyawan
SOP Pelayanan Konsumen & Pengelolaan Pelanggan
Adalah ujung tombak perusahaan-perusahaan besar dalam upaya memperoleh repeat order dari para konsumen/pelanggan. Sebagian orang menyebutnya Customer Relationship Management (CRM). Apapun namanya dan seberapapun kecilnya usaha kita, jika ingin memiliki masa depan cerah, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menyusun SOP bidang pelayanan konsumen dan pengelolaan pelanggan.

TATA CARA PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG PELAYANAN KONSUMEN DAN PENGELOLAAN PELANGGAN?
1.      Proses penyambutan konsumen/pelanggan yang datang ketempat usaha kita
2.      Proses membantu konsumen/pelanggan memperoleh segala kebutuhannya
3.      Proses membangun database pelanggan
4.      Proses pengelola pelanggan
SOP Operasional Usaha
Adalah kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan setiap hari, setiap bulan, atau setiap tahun. Kegiatan-kegiatan ini sudah ditentukan tanggal operasionalnya sehingga tidak saling menggangu, justru saling mendukung.
TATA CARA PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG OPERASIONAL USAHA?
1.      Prosedur Operasional sehari-hari
2.      Prosedur Penanganan Komplain
3.      Prosedur Pengawasan Usaha
4.      Prosedur Evaluasi Usaha
5.      Prosedur Pengurusan Legatitas Usaha
6.      Prosedur Pengamanan Tempat Usaha

SOP Pembukaan & Penutupan Usaha
Yang dimaksud pembukaan usaha adalah prosedur yang kita lakukan saat akan membuka usaha baru yang sejenis di kota lain. Sedangkan yang dimaksud penutupan usaha adalah prosedur yang harus kita lakukan untuk menutup usaha tersebut jika bangkrut. SOP ini akan mempermudah kita saat ingin membuka usaha sekaligus menghindarkan kita dari masalah atau sengketa jika kita menutup usaha.

TATA CARA ATAU PROSEDUR KERJA APA SAJA YANG TERMASUK BIDANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN USAHA?
1.      Prosedur perencanaan pembukaan usaha baru
2.      Prosedur realisasi rencana pembukaan usaha baru
3.      Prosedur pengelolaan risiko pada usaha yang sudah berjalan
4.      Prosedur penutupan usaha & pemberesan





CARA MUDAH MENYUSUN SOP
Tidak ada rumusan baku untuk menyusun SOP. Kita bisa menyusun SOP semaunya. Yang penting,SOP itu harus bisa menyederhanakan proses  kerja, mampu meningkatkan efisiensi,memudahkan pengembangan usaha dan yang lebihpenting, cocok untuk di terapkan di usaha anda.
3 TAHAP PENYUSUNAN SOP
Menyusun SOP itu sangat mudah karena hanya melalui 3 tahap saja yaitu.
1. Menentukan jenis pekerjaan dan alur kerjanya.
2. Menggambarkan dalam bentuk bagan.
3.menuliskan dalam bentuk uraian.




Trik menyusaun SOP produksi & distribusi
 saya akan mengambilsatu contoh pekerjaan , misalnya mengolah ayam mentah menjadi ayam goring siap saji.
Alur kerjanya:
1.Ayam di cuci bersih
2.Ayam di rendam dalam larutan bumbu.
3Ayam di goring.
4.Ayam goring ditiriskan.
5.Ayam goring siap saji.
Trik Menyusun SOP pemasaran: promosi & penjualan
saya akan mengambil satu contoh pekerjaan saja dan menyusun SOP-nya,misalnya membuat sarana promosi berupa brosur.

Menentukan jenis pekerjaan & alur kerjanya
jenis pekrejaan: membuat sarana promosi brosur.
Alur kerjanya:
1. Menetapkan materi promo yang akan di masukan brosur.
2, Medesain brosur.
3. Meminta persetujuan atasan/principal
4. Mencetak brosur.
5. Menyebarkan brosur.


Trik Menyusun SOP Akutansi, keuangan & pajak.
saya akan mengambil satu contoh pekerjaan saja, misalnya transaksi antara konsumen/pelanggan.

Menentukan jenis pekerjaan &alur kerjanya.
jenis pekerjaan: transaksi antara kasir dengan konsumen/pelanggan.
Alur kerjanya:
1. Konsumen/pelanggan mendatangi kasir untuk membayar transaksi.
2. Kasir menghitung biaya yang harus di bayar konsumen/pelanggan berdasarkan nota order.
3. Kasir memberitahukan nilai yang harus di bayarkan kepada konsumen/pelanggan.
4. Konsumen/pelanggan membayar dengan uang tunai dan kasir menerima.
5. Kasir membubuhkan cap lunas pada nota danmenyerahkan nota kepada konsumen/pelanggan.

Trik Menyusun SOP SDM & Pengembangannya
saya akan mengambil satu contohpekerjaan saja, misalnya melakukan eavaluasi kinerja karyawan secara berkala.
Menentukan jenis pekerjaan & Alur kerjanya
Jenis pekerjaan: Melakukan evaluasi kinerja karywan secara berkala.
Alur kerjanya:
1. Pemimpi mengumpulakn data track record karyawan selama periode evaluasi berjalan.
2. Pemimpin melakukan penilaian kerja dan membuat resume penilaian.
3. Berdasarkan resume penilain kinerja, pemimpin memanggil satu per satu karyawan untuk di beri pengarahan. Karyawan yang berprestasi diberikan penghargaan (reward), sedangkan karyawan yang berprestasi buruk akan di beri sanksi (punishment).
4. Pemimpin mengarsipkan data penilaian kinerja karyawan.


Trik Menyusun SOP Pelayanan & pengelolaan pelanggan
saya akan mengambil satu contoh pekerjaan saja, misalnya menyusun database pelanggan dan mengelola database pelanggan

Menentukan jenis pekerjaan & alur kerjanya
jenis pekerjaan: Menyusun database pelanggan dan mengelola database pelanggan.
Alur kerjanya:
1. Costumer service meminta pelanggan untuk mengisi formulir identitas pelanggan.
2. Costumer service melakukan input data pelanggan ke dalam komputer dan mengarsipkan formulir isian ke lemari  arsip.
3. Costumer service melakukan komunikasi secara berkala kepada para pelanggan.
4. Costumer service menyelenggarakan acara (event) khusus untuk para pelanggan.

Trik Menyusun SOP Operasional usaha
saya akan mengambil satu contoh pekerajaan saja, misalnya melakukan kerja lembur.

menentukan jenis pekerjaan & alur  kerjanya
Jenis pekerjaan: Melakukan kerja lembur
Alur kerjanya:
1. Karyawan mengisi formulir kerja lembur.
2. Karyawan meminta persetujuan atasan.
3. Karyawan serahkan satu lembar ijin kerja lembur kepada security.
4. Selesai kerja lembur, karyawan meminta tanda tangan security.
5. Karyawan serahkan formulir kerja lembur ke bagian SDM

Trik Menyusun SOP pembukuan & penutupan usahaaya akan mengambil satu contoh pekerjaan saja, misalnya melakukan grand opening.

Menentukan jenis pekerjaan & Alur kerjanya
Jenis pekerjaan: melakukan grand opening
Alur kerjanya:
1. KIrim undangan kepada supplier, mitra kerja, calon konsumen, media masa.
2. Siapkan tempat usaha sebagai lokasi grand opening.
3. Sewa peralatan & perlengkapan pesta.
4. Selenggarakan acara grand opening.
5. Bereskan peralatan & perlengkapan grand opening, siapkan operasional.

Kesimpulan.
1.Jenis pekerjaanharus di temukan/di kenali terlebih dahulu. Jika anda sudah memiliki struktur  organisasi dan deskripsi pekerjaan, itu akan sangat membantu menemukan jenis-jenis pekerjaan yang akan di  buat SOP-nya.
2. Alur kerja di buat untuk mempermudah membuat bagan. Setelah menemukan atau mengenali jenis pekerjaan , coba bayangkan alur kerjanya
3. Bagan di buat sesimpel mungkin. Ada urutan langkah dan tanda panah sebagai pemandu langkah.
4. Tahapan/langkah di buat sangat simpel dan mudah di pahami.
5. Pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain berurutan , saling berkaitan, dan tidak berdiri sendiri jika anda menyusun sebuah system, pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam usaha anda bukanlah pekerjaan yang terpisah-pisah, melainkan hanya terbagi-bagi sesuai kelompoknya.


APLIKASI SOP
Tahapan selanjutnya setelah berhasil menyusun SOP adalah mengaplikasikan SOP tersebut pada para karyawan. Yang harus anda catat: sebagus apapun SOP-nya jika aplikasi atau penerapannya tidak optimal,hasilnya pun payah.usaha anda tidak akan maju
.


ketika kita berhasil menyusun SOP, ternyata kita baru melangkah pada tahapan pertama saja. Masih ada tahapan ke dua dan tahapan ke tiga. Yakni aplikasi/penerapan SOP dan revisi/penyempurnaan SOP. Tanpa revisi /penyempurnaan , SOP tidak akan mampu menyeimbangi di namika usaha kita. Jadi jangan gembira dulu kalau sudah berhasil menyusun SOP. Masih ada jalan panjang yang harus kita lalui supaya SOP itu berhasil menunjang kemajuan atau perkembanan perusahaan.

Enam cara Aplikasi SOP
aplikasi SOP dapat dilakukan melealui enam car berikut ini:
1. Training dasar.
2. Trining tingkat lanjut
3. Briefing berkala.
4. Evaluasi berkala
5. Sanksi bagi pelanggar SOP
6. Reward bagi pelaksanaan SOP

Mari kita pelajari satu per satu cara tersebut

 Training Dasar
     Training Dasar adalah training yang di lakukan pertama kali untuk karyawan baru. Sebelum bekerja untuk pertama kali, anda seahrusnya memberikan training dasar training ini sifatnya indoktrinasi untuk mencuci otak karyawan baru agar mampu bekerja dengan cara kita (bukan cara si karyawan atau cara yang di jarka di tempat kerja yang lama).
     Training dasar bertujuan agar si karyawan baru dapat melekukan pekerjaan yang di bebankan kepadanya secara cepat dan tepat.
    Training dasar adalah kelanjutan proses pnerimaan karyawan dan merupakan bagian dari masa percobaan.
    Training dasar yang harus anda berikan pertama kali kepada karyawan anda:
1. Penjelasan umum tentang perusahaan anda
2. Visi dan misi perusahaan anda
3. Struktur organisasi perusahaan anda (khususnya posisi karyawan baru dan hubungan dengan posisi-posisi lainnya)
4, deskripsi pekerjaan karyawan anda (khususnya daskripsi pekerjaan karyawan yang baru dan hubungannya dengan deskripsi pekerjaan karyawan baru
5. Peraturan-peraturan perusahaan bagi karyawan baru.
6. SOP bagi karyawan baru tersebut (sesuai jabatannya)

bagaimana cara memberikan materi SOP saat training dasar?
  anda harus terlebih dahulu menjelaskan visi dan misi perusahaan. Tujuannyaa adalah agar si karyawamn paham ke man I harus membawa pwerusahaan anda.
  Berapa lama training dasar di selenggarakan ?
penjelasan yang sifatnya teoritis cukup di berikan beberapa jam saja.
berapa lama waktu yang dibutuhkan praktik? Antara 1-4 minggu. Jangan terlalu lama. Cntoh: dalam waktu seminggu, karyawan kita harus mahir menggreng ayam seperti  yang tertulis di SOP-nya.
Apakah penyebab kegagalan training dasar?
 penebabnya adalah mental karyawan baru. Tidk semua orang cetap beradaptasi atau mampu mengubah kebiasaannya dengan ceoat. Contoh: orang yang tidak bisa bekerja cekatan, saat di tuntut untuk bekerja cekatan justru melakukan kecerobohan.oleh karena itu,saran terbaik adalah seleksilah calon karyawan anda dengan baik , jangan samapai anda membuang-buang waktu memberikan training dasar kepada karyawan yang tidak berkompeten.

 Training Tingkat Lanjut

   
Training tingkat lanjut adalah training yangdi lakukan sebagai kelanjutan training dasar untuk meningkatkan keterampilan kerja karyawan.
training tingkat lantjut bertujuan agar si karyawan dapat meningkatkan profesionalisme kerja berdasarkan SOP, sehingga makin mendekati gambaran ideal kita.
kapan training tingkat lanjut harus di lakukan?
Training tingkat lanjut adalah training dasar dan merupakan bagian dari dinamika uasaha anda. Jadi setelah karyawan di nyatakan lolos masa percobaan, keterampilan karyawan harus segera di tingkatkan melalui training tingkat lanjut.
apa saja materi training tingkat lanjut itu?
Training tingkat lanjut berisi materi-materi pedalaman terhadap materi-materi training tingkat dasar dan materi-materi pengembangan usaha.
contoh materi yang sifatnya pendalaman materi training dasar adalah peningkatan keterampilan atau kemahiran karyawan sesuai SOP atau SOP yang di revisi/disempurnakan dan berkaitan dengan tercapainya visi dan misi perusahaan. Selain materi-materi yang sudah saya ungkapkan,anda bisa memberikan materi training tingkat lanjut sendiri sesuai kebutuhan usaha anda.
bagaimana cara memberikan materi saat training tingkat lanjut?
karyawan yang mengikuti training tingat lanjut bukanlah karyawan yang harus di indoktrinasikan seperti karyawan baru yang mengikuti training dasar. Cara terbaik adalah menggunakan system training terbuka. Kita memberikan umpan, biarkan si karyawan berlomba-lomba memakan umpannya.
Bagaimana urutan memberikan materinya?
yang pertama anda berikan adalah tujuan (sasaran/goal) perusahaan biarkan si karyawan memahami dulu tujuan kita. Setelah karyawan sadar dengan tujuan kita, bawalah mereka masuk materi inti. Misalnya peningkatan kinerja berdasarkan SOP terbaru atau justru mereka harus proaktif memperbaiki SOP lama.
Berapa lama training tingkat lanjut diselenggarakan?
training bukanlah sekolah yang memakan waktu lama plus biaya banyak. Training jenis ini biasanya di selenggarakan di luar kantor/tempat usaha anda. Tujuannya agar karyawan mengikuti merasa fresh lahir batin.
apa penyebab kegagalan training tingkat lanjut?
banyak karyawan yang enggan mengikuti training tingkat lanjut karena menganggap tidak ada gunanya mengikuti training itu. Oleh sebab itu, banyak karyawan yang mengikuti training tingkat lanjut untuk bertamasya atau berbelanja. Bagaimana mungkin training seperti ini berhasil jika ada di otak karyawan kita adalah bertamsya atau berbelanja.

Briefing berkala
 Briefing adalah pengarahan. Setiap kita hrus memberikan pengarahan kepada karyawan untuk mengikuti SOP usaha kita. Briefing bisa di jadikan  salah satu sarana sosialisasi SOP.
tujuan briefing adalah untuk memberikan pengarahan tentang kierja karyawan suapaya tetap sesuai visi dan misi perusahaan, dalam kaitanya dengan SOP, briefing bertujuan meningkatkan karyawan agar menerapkan SOP dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya. Briefing jg bertujuan untuk mencuci otak karyawan supaya berpikirnya sesuai dengan cara berpikir kita, sehingga ia mudah sekali menerapkan SOP dalam pekerjaannya. Jika SOP kita sudah tertanam di pikiran bawah sadar karyawan, maka otomatis karyawan akan bekerja dan bertindak sesuai SOP tanpa kita beri arahan lagi.
kapan briefing dilakukan?
pada perusahaan-perusahaan besar, briefing di lakukan setiap pagi sebelum karyawan bekerja dan setiap sore atau malam hari sebelum karyawan pulang. Briefing pagi berfungsi untuk membahas rencana kerja pada hari itu dan target-target yang ingin di capai, sedangkan briefing sore/malam untuk melakukan evaluasi kinerja pada hari itu dan pencapaian target.
apa saja materi briefing?
Pada briefing pagi, ingatkan karyawan untuk menaati SOP dan bekerja sesuai dengan SOP. Ingatkan mereka tentang visi dan misi perusahaan serta pencapaiannya berkat karyawan yang berperan aktif melaksanakan SOP setiap saat.
Berapa lama briefing dilakukan?
briefing di lakukan secara bervariasi, tergantung kebutuhan. Ada yang cukup melakukan briefing selama 10 menit, tetapi ada pula yang harus melakukan briefing sampai 1 jam.
Apakah penyebab briefing gagal di lakukan?
1. Pemimpin dan karyawan sama-sama tidak disiplin sehingga briefing terkadang dilakukan, tapi terkadantg tidak.
2. Pemimpin terlalu percaya diri dengan kemampuannya sehingga merasa tidak perlu melakukan briefing, karyawawn hanya mengikuti.
3. Karyawan merasa tidak perlu mengikuti briefing karena tidak ada manfaat yang diperoleh dari briefing.

Evaluasi berkala
Evaluasi berkala bukanlah evaluasi harian yang kita lakukan saat briefing. Yang di maksud evaluasi berkala adalah evaluasi SOP usaha kita selama periode tertentu.
apakah tujuan evaluasi berkala?
tujuannya adalah mengetahui efektivitas dan efisien di perusahaan kita sejak berakunya SOP selama periode tertentu, SOP yang tidak dinamis bisa merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Sedangkan SOP yang terlalu dinamis justru dapat membingungkan karyawan.
kapan evaluasi berkala di lakukan?
evaluasi SOP dilakukan usaha anda. Dinamika usaha anda tentu di pengaruhi oleh jenis usaha anda. Bagii anda yang memilih jenis usaha di bidang makanan dan minuman, dinamikanya tentunya sangat tinggi.
apa saja materi evaluasi berkala?
1. Evaluasi perkembangan usaha anda
2. Rencana-rencana perkembangan usaha anda
3, pengembangan SOP sesuai rencana pengembangan usaha anda
apa penyebab kegagalan evaluasi berkala?
sebagai, pegusaha kita sering terjebak dalam kesibukan kita.kalupun tidak terjjebak dalam zona kenyamanan. Dua hal ini adalah racun paling mematikan bagi kita dan usaha kita. Oleh karena itu,SOP di buat supaya usaha kita terhindar dari resiko tersebut.

Sanksi Bagi Pelanggar SOP
Salah satu jawabannya adalah adanya sanaki (punishment) yang tegas bagi pelanggar SOP. Untuk apa aturan yang tidak ada sanksinya? SOP juga harus memiiki sanksi yang tegas dan di terapkan secara tegas.
kettegasan kita dalam memberikan sanksi, adalah titik total menuju kemajuan usaha kita! Berikan sanksi yang pantas dan pastikan karyawan lain mengetahuinya agar karyawan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
bagaimana cara agar kita tidak semena-mena memberikan sanksi kepada karyawan ?
kita juga harus mengatur memerikan sanksi, jenis pelanggaran dan jenis sanksi yang di berikan dalam SOP.ketentuan ini biasanya termasuk SOP bidang SDM & pengembangannya. Jika ketentuannya jelas, kita tidak akan di salahkan oleh siapapun ketika memberikan sanksi yang tegas kepada karyawan. Bahkan mungkin kaaryawan lain justu akan angkat jempol kepada kita yang mampu menegakan SOP demi kepentingan yang lebih besar, yakni pengembangan usaha dan menyelamatkan harkat hidup karyawan yang lain.

Reward bagi pelaksanaan SOP
salah satu jawabannya adalah pemberian penghargaan (reward) yang pantas kepada karyawan yang telah melaksanakan SOP dengan baik sehingga kinerja perusahaan meningkat dari waktu ke waktu.mari kita tanyakan kepada diri kita.selama ini, beberapabanyak atau beberapa sering kita memberi penghargaan kepada karyawan yang merasa puas bekerja bersama kita? Salama ini karyawan potensial yang mengundurkan diri dari perusahaan kita karena berbagi alas an ketidakpuasan? Jika menuntut karyawan untuk menaati SOP dan bekerja berdasrkan SOP, maka saat mereka sudah melaksanakan perintah kita itu, mereka berhak atas penghargaan (Reward) dari kita.
bagaimana cara supaya kita tidak pilih kasih dalam memberikan penghargaan kepada karyawan?
kita harus menatur berbagai jenis penghargaan yang bisa kita berikan kepada karyawan. Kita juga harus mengatur pekerjaan seperti apa yang prestasinya patut mendapat penghargaan dari perusahaan.
sampai di sini, anda sudah memahami cara aplikasi SOP.tentu saja cara-cara aplikasi yang saya ungkapkan di sini adalah versi saya dan saya peruntukan secara umum. Khusus ubtuk usaha anda,nubgkin di perlukan cara aplikasi yang sangat spesifik yangmungkin tidak terganbarkan.

Senin, 16 Januari 2012

MANAJEMEN STRATEGIS


Manajemen strategis
       

       Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
     Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
    Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

      Definisi manajemen strategis

Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.[1] Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis. Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama: (1) industri apa yang digeluti perusahaan dan (2) bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut. Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan.
Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.

      Posisi strategis

Porter (1996) mendefinisikan strategi sebagai "penciptaan posis unik dan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas. Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha memenuhi sedikit kebutuhan dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube International yang hanya memproduksi pelicin (lubricant) otomotif dan tidak menawarkan produk perawatan lainnya. Variety-based positioning efektif bila perusahaan memiliki kemampuan menciptakan produk subset tersebut dengan baik, jauh lebih unggul dibanding pesaingnya.
Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari sekelompok konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya adalah IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya sebagian (subset), untuk target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas dengan cara berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Apabila tidak ada perbedaan dalam aktivitas, konsumen tidak akan mampu membedakan perusahaan bersangkutan dengan pesaing. Varian dari model ini adalah memenuhi kebutuhan target pasar untuk waktu yang berbeda-beda. Seorang konsumen, misalnya, memilki kebutuhan yang berbeda ketika ia melakukan perjalanan untuk bisnis dan ketika dia melakukan perjalanan untuk liburan. Perusahaan bisa mengambil posisi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari target market yang sama.
Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning". Konsumen-konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Porter mencontohkannya lewat Carmike Cinemas, yang mengoperasikan bioskop hanya di kota-kota kecil yang padat, namun dengan populasi kurang dari 200.000 orang. Meskipun pasarnya kecil dengan kemampuan pembeliannya di bawah kota besar, Carmike Cinemas berhasil meraih keuntungan karena melakukan aktivitas berbeda dengan yang ditawarkan bioskop-bioskop di kota besar, misalnya dengan melakukan standardisasi, membuka hanya sedikit studio, dan menggunakan teknologi proyektor yang lebih rendah dibanding dengan bioskop di kota besar.

       Pembentukan strategi

Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi.
Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat.
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
  • Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
  • Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.

          Komponen proses manajemen strategis

Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang berorientasi masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk memposisikan diri untuk kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan eksternal), strategi dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi terhadap strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini dari perubahan menyatakan bahwa tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih diintegrasikan lebih erat untuk memastikan bahwa sejalan terjadinya perubahan dan timbulnya masalah di implementasi, strategi tersebut kembali dikunjungi secara terus menerus.
Pemantauan lingkungan harus mencakup baik internal dan komponen eksternal. Sementara sebagian besar organisasi merasa nyaman dengan pemindaian lingkungan internal, mereka masih memiliki lebih banyak kesulitan dengan bagian eksternal. Organisasi yang hanya melihat ke dalam masih kehilangan setengah dari persamaan utuh untuk membuat keputusan yang lebih efektif bagi perusahaan. Beberapa elemen yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi eksternal meliputik industri sebagai suatu keseluruhan (termasuk tren yang berdampak pada industri), dan tren sosial dalam empat bidang utama: ekonomi, teknologi, tren politik-hukum, serta sosial-budaya.
Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni meliputi strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara strategi perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar beroperasi di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di masing-masing bisnis yang telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional akan menentukan bagaimana masing-masing bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau akuntansi) benar-benar akan mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua strategi ini harus berkaitan erat untuk memastikan bahwa organisasi bergerak ke arah yang menyatu.
Data dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat rencana strategis bagi organisasi - yang kemudian dilaksanakan. Sebuah pepatah lama menyatakan bahwa "gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan untuk gagal”. Jika sebuah organisasi tidak merencanakan arahnya, dia juga terbilang tidak mengambil kendali atas masa depannya. Tahap implementasi melibatkan hampir semua anggota organisasi. Akibatnya, perusahaan akan perlu melibatkan lebih banyak karyawan dalam tahap perencanaan. Sementara perhatian historis lebih diberikan untuk tahap perencanaan, organisasi saat ini yang cerdik juga menyadari sifat kritis dari aspek pelaksanaan. Rencana terbaik tak ada artinya jika implementasinya cacat.
Komponen terakhir dari manajemen strategis adalah evaluasi dan pemantauan kemajuan perusahaan ke arah sasaran strategisnya. Organisasi-organisasi yang meyakini bahwa proses terbilang selesai setelah rencana diimplementasikan hanya akan menemukan diri mereka menemui gagal. Penting sekali bagi organisasi untuk terus memantau kemajuannya.


MANAJEMEN PERUBAHAN

MANAJEMEN PERUBAHAN




               Manajemen perubahan adalah
perubahan merujuk pada sebuah terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan (merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan. Rumusan perubahan yang diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan organisasi.
pengertian manajemen yang lazim digunakan dan disepakatioleh sebagian besar tokoh manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Hal senada dengan menambahkan decision making Dubrin memberikan pengertian manajemen suatu proses mnggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning, and decision making, organizing, leading and controlling. Nada yang berbeda, definisi manajemen diungkapkan oleh Robbin yaitu sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
            Perubahan pada dasarnya melakukan segala sesuatu secara berbeda. Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan (merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan.. Rumusan perubahan yang diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan organisasi. Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya. Perubahan lembaga menurut Potts dan LaMarsh dibatasi pada aspek struktur organisasi, proses, orang dan budaya organisasi.
            Setelah dijelaskan pengertian manajemen dan perubahan, selanjutnya dirumuskan pengertian manajemen perubahan. Manajemen perubahan sebagaimana diungkapkan oleh Potts dan LaMarsh dan dianut Wibowo adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.



Manajemen Perubahan Menuju Perubahan Organisasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai jenis organisasi yang mempengaruhi semua tingkatan kehidupan manusia itu sendiri. Fakta menunjukan bahwa secara tak sadar manusia sejak ia lahir telah mendapat sebuah perlakuan keorganisasian hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua manusia terlahir dari sebuah organisasi kecil yang dinamakan keluarga itu sendiri. Menurut Mc Farland organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan.
Organisasi merupakan elemen yang amat penting dalam kehidupan manusia modern dewasa ini. Organisasi membantu kita melaksanakan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan oleh manusia sebagai individu, maka diperlukan adanya kerja sama dan dukungan orang lain dalam mewujudkan tujuan manusia lewat sebuah wadah yang disebut organisasi itu. Organisasi dapat memenuhi aneka macam kebutuhan manusia misalnya kebutuhan akan ekonomi, spiritual, politik, psikologis, kultur dan lainnya yang kesemuanya hanya dapat dilakukan apabila ada wadah resmi dalam wujud struktur atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut.
Organisasi sebagai suatu wadah yang menampung individu-individu untuk mewujudkan satu visi dan misi yang disepakati bersama. Organisasi senatiasa berjalan dengan tiga opsi, yaitu opsi maju, mundur, dan stagnan. Ketiga opsi tersebut secara teoritis tidak terlalu jelimet. Namun, praktiknya yang kerapkali menimbulkan sebuah usaha decode prediction di luar perkiraan. Secara kosmologis, seluruh komponen kehidupan senantiasa meyakini perubahan. Termasuk pada usaha, bisnis atau sebuah organisasi. Dalam berorganisasi, eksisitensi seperti roda yang kadang ada dibawah, dan kadang ada diatas. Otomatis, semakin besar suatu organisasi, semakin kompleks pula struktur dan sistem kerjanya dan semakin berpeluang menghasilkan produktifitas melalui prigresifitas yang mampuni. Namun, keberadaan sesuatu yang kompleks membutuhkan kinerja dan loyalitas yang tinggi pula. Semua organisasi harus berubah karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit. Organisasi-organisasi bisa merubah tujuan dan strategi-strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses-proses, dan orang. Perubahan-perubahan pada orang senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.