Jangan
Remehkan Yang Lemah!
Dalam
bukunya, Letter to a Friend,
motivator nomor satu dunia, Anthoy Robbins bercerita tentang masa kecilnya
sering kali dipermainkan dan menjadi bahan ejekan teman-temanya. Ia sering
sering kali diejek dan dikerjain oleh
beberapa temannya, Mau dilawan, nggak bisa karena tubuhnya lebih kecil. Plus, ia
agak kutu buku. Hingga akhirnya, cemoohan dan penghinaan itu terus diingatnya.
Suatu ketika ia berjanji di dalam hatinya, “Kelak
saya akan menujukan diri saya bisa lebih berhasil daripada teman-teman.”
Waktu
terus berlalu dan ternyata Anthony Robbins yang kutu buku itu menjadi seorang
motivator sukses dan berhasil. Bertahun-tahun, setelah Anthony Robbins sukses,
sekolah mereka melakukan reuni. Anthony Robbins ikut datang untuk mengunjungi
teman-temanya.Saat itulah, Anthony Robbins yang dulu dianggap pecundang, justru
menjadi bintang tamu utama. Sementara itu, teman-temanya yang dulu mengejeknya menjadi
gendut dan kelihatan tua. Ketika Anthony Robbins menanyakan pekerjaan
teman-temannya, mereka menjawab, “Hanya
menjadi supir truk!”
Kadang,
di sekolah kamu melihat teman-temanmu yang lemah, pakai kacamata tebal, ataupun
seperti kutu buku. Kamu sering sekali meremehkannya. Kamu tidak pernah sadar bahwa kamu terlalu cepat me-“label” meraka dari
kondisi sekarang. Siapa tahu, 10 hingga 20 tahun ke depan, kehidupan mereka
mungkin berkah dengan luar biasa. Misalnya, Bill Gates, mantan orang
terkaya di dunia inipun, Ketika di sekolah, orangnya ceking dan tidak popular. Namun, ternyata ia menjadi begitu sukses.
“Jadi, janganlah kamu terlalu cepat menilai teman-temanmu dari kondisinya saat ini. Siapa tahu, kelak ia yang justru sukses dan lebih berhasil.”
“Jadi, janganlah kamu terlalu cepat menilai teman-temanmu dari kondisinya saat ini. Siapa tahu, kelak ia yang justru sukses dan lebih berhasil.”
Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar