Senin, 14 April 2014

Tujuh Pemicu Utama Remaja Bunuh Diri

Tujuh Pemicu Utama
Remaja Bunuh Diri

            Pada bulan April 2010, sesorang remaja SMA bernama Ross Langmed, berusia 18 tahun dari Larch Drive, Llantriant, selatan Wales, mengakhiri hidupnya dengan tragis. Sebelum mengakhiri hidupnya, ia sempat menulis pesan yang panjang di akun facebook-nya. Antara lain ia mengatakan, “HIdup saya menyedihkan.” Salah satu tetangganya hanya mengomentarinya dengan sedih. “Anak ini seolah-olah terhubung dengan seluruh orang di seluruh dunia melalui telepon dan internet, tetapi kehidupannya sangatlah terpencil.

            Tampaknya, kasus bunuh diri di antara para remaja dari waktu ke waktu semakin meningkat. Begitulah berbagai hasil survey tentang kasus bunuh diri di kalangan remaja.
            Baru-baru ini pun, saya tertarik mengadakan penyelidikan dengan dibantu oleh om ‘Google’ dan menemukan ada kurang lebih tujuh hal menjadi penyebab terjadinya bunuh diri pada remaja.
Tujuh alasan bunuh diri.
1. Konflik dengan keluarga.
2. Ditolak dalam pergaulan.
3. Berpisah dengan orang yang dicintai.
4. Merasa dipermalukan.
5. Konflik dengan pacar
6. Pelarian dari masalah hidup.
7. Tidak lulus.

Setelah melihat daftar itu, saya punya nasihat.
Ingatlah, pada saat kamu mempunyai masalah seperti itu, kamu mesti sadar bahwa kamu menjadi sangat rentan untuk melarikan diri dengan mengakhiri hidup. Tetapi, betapa bodohnya jika melarikan diri dari masalah itu karena belum tentu masalah kita pun akan berakhir di alam baka sana. Bukankah agama melarang kita mengakhiri hidup karena dosa yang kita tanggung akan lebih besar.
            Dengan bunuh diri kamu pun menciptakan kesulitan dan kesedihan untuk orang-orang yang kamu tinggalkan. Ingatlah, orang yang sukses bukanlah orang yang nggak punya masalah, tetapi yang berani menghadapi dan melewati masalahnya dengan gagah berani. Kalau kamu nggak bisa menghadapinya, carilah bantuan dari orang lain.


“Janganlah melarikan diri dengan
mengakhiri hidupmu.
Jangan menjadi pengecut dan jangan
menjadi remaja yang kalah!”

Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar