Jumat, 23 Mei 2014

Tiga Ujian Saringan informasi

Tiga Ujian Saringan informasi

                Konon, suatu hari ada seseorang yang terpogoh-pogoh lari kepada Socrtes. Lantas, dengan terengah-engah ia berkata bahwa ia mempunyai informasi penting yang ingin  disampaikan kepadanya. Socrates yang terkenal sangat bijak berkata begini. “Saudara, sebelum kamu sampaikan informasi itu saya punya tiga pertanyaan buatmu. Pertama apakah menurutmu berita yang mau kamu kasih tauhu itu BENAR?”
                Si orang itu menjawab, “Ya mana saya tahu, namanya juga gosip, Nggak tahu benar atau nggak sih!”
                Lantas Socrates berkata lagi, “Trus, apakah apa yang kamu katakan itu BAIK?”
                Si orang itu lantas menjawab, “Nggak sih karena ini berbicara tentang keburukan orang lain.!”
                Socrates berkata lagi, “Baiklah inilah pertanyaan saya ketiga, apakah yang kamu sampaikan itu BERMANFAAT?!
                Si orang itu kemudian menjawab,”Kayaknya nggak bermanfaat sih!”
“kalau begitu apakah kamu pikir masih mau sampaikan itu ke saya?” 
               

Akhirnya, orang itu membatalkan niatnya untuk menceritakan pada Socrates. Kadang-kadang, kamu pun mesti menyaring informasi yang disampaikan padamu. Kalau cerita di atas, Socrates mengajarkan tiga cara menguji sebuah berita maka ada empat penting yang kamu bisa lakukan.

Uji Pertama
adalah uji latar belakang sumbernya (Siapa sih yang ngomong, apakah ia memang layak dipercaya).

Uji Kedua, uji isi (masuk akal nggak apa ang disampaikan, apakah bertentangan keyakinan atau prisipmu).

Uji Ketiga adalah uji manfaat (apakah akan berguna, bermanfaat, bagaimana kamu dapatkan itu akan membantumu atau justru tidak membantu sama sekali).

Uji Keempat, uji akbar ( kalau diterapkan , apa yang akan terjadi).



Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.

               


Tahukah Rahasia Kebahagiaanmu?

Tahukah Rahasia Kebahagiaanmu?

                Kamu suka baca novel? Ada beberapa novel yang bagus dan memberi pelajaran yang mendalam, ada juga novel kacangan yang Cuma menghabiskan waktu kalau di baca. Namun, ada sebuah novel yang sangat saya sarankan untuk kamu baca, yakni Alchemist karya Paul Coelho. Di salah satu bagian, ada kisah seorang pemilik tokoh kaya yang mengutus anaknya mencari kebahagiaan. Setelah berjalan 40 hari, sampailah ia ke sebuah puri yang indah.Di puri tersebut tinggal seorang yang sangat bijak. Singkatna, setelah bertemu orang tersebut, si anak bertanya, “Apa itu kebahagiaan?”  Namun, si orang bijak tidak langsung menjawab, tetapi menyuruhnya berkeliling puri yang ramai dengan membawa sendok berisi minyak. “Tugasmu adalah berkeliling puri dan jangan sampai minyaknya tumpah!”

                Si anak itu pun berkeliling puri dan dua jam kemudian kembali dengan berseri-seri karena minyak di sendoknya masih banyak. Lantas, si orang bijak itu bertanya, “Apakah kamu melihat hiasan yang digantung di atas dinding? kamu lihat hiasan yang indah di perpustakaan?”

                Dengan malu, anak itu mengatakan bahwa fokusnya adalah minyak di sendoknya. “ kalau Begitu ayo...kamu jalan lagi.”  Akhirnya si anak itu pun pergi lagi selama dua jam dan sungguh menikmatinya. Lantas, si anak itu kembali lagi, tetapi kali ini dengan sendok yang minyaknya nyaris habis karena hampir tumpah semua. Anak itu pun menjadi malu. Orang bijak itu berkata, “Hanya ada satu cara kebagahiaan yang ingin saya sarankan, yakni bgaimana kam melihat dunia luar dan menkmatinya, tetapi jangan biarkan minyaknya tumpah.” Itulah kesadaran.

                Tahukah kamu bahwa kecerdasan emosional mencakup mengelola sekitarmu. Banyak orang yang Cuma mempunyai salah satu sisinya. Kadang ada orang yang terlalu perhatian pada drinya sehingga menjdi nggak peka dengan orang lain. Itulah orang egois. Namun, ada juga orang yang terlalu dengan lingkungan sehingga dirinya menjadi korbannya. Itulah keset kaki.


Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.


                

Siapa yang Dipuja?

Siapa yang Dipuja?
Masih ingat dengan boneka Berbie? Inilah boneka yang konon dimiliki seorang remaja putri di Amerika Serikat ketika menginjak remaja dan mereka rata-rata mempunyai 8 boneka Berbie. Nah, boneka ini diciptakan pertama kali oleh Ruth Handler pada tahun 1959, dengan mendapatkn inspirasi dari nama-nama para cucunya. Sayangnya, salah satu dari cucunya Ruth Handler, yaitu Stacey akhirnya mengalami maslah kebiasaan makan dan ketakutan akan bentuk badannya yang tidak ideal. Hal itu menyebabkan dirinya harus ditangani oleh parra psikologi. 

                Padahal, stey ini termasuk cucu Handler yang namanya dipaki dalam nama bobeka Berbie. Orang hanya meduga-duga. Jangan-jangan karena setiap melihat image dan gambar tubuh boneka Berbie membuat Stacey menjdai bermasalah. Ia terus-menerus membandingkan dirinya dengan boneka Berbie itu dan mulai menjadi tidak rasional. Ia ingin bentuk tubuh yang ideal dan mulai menghukum dirinya dengan ketat yang berakhir dengan masalah pada tubuhnya. 

“Berhati-hatilah denagn potret dan wajah yang kamu lihat sehari-hari dan yang kamu idolakan.”

Idola seperti ini bisa menjadi sesuatu yang baik ketika ia memberikan kta magnet untuk meraih dan melakukan yang terbaik. Namun, hal ini juga bisa berakbat buruk ketika kamu mulai melakukan hal-hal yang melawan prinsip untuk menjadi seperti yang kamu bayangkan. Pada kasus stacy, ia sampai rela kurus kering karena ingin badannya seperti boneka Berbie. Tanpa sadar hal ini justru merusak dirinya sendiri.


Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.


Jangan Mentang-Mentang!

Jangan Mentang-Mentang!

                Ada suatu masalah yang membuat hati rakyat Thailand begitu gundah. Mereka begitu mencintai rajanya. Namun, rajanya sudah tua dan mulai sakit-sakitn. Tak lama lagi, sang putra mahkota, Vajiralongkorn yang akan naik tahta untuk menggantinya. Sayangnya, sebelum menjadi raja, sikap putra mahkota itu tidak disukai oleh rakyatnya. Ia seorang playboy yang suka bergonta-ganti pasangan. Anjngnya yang bernama ‘Fu-Fu’ diberi pangkat kapten dan kadang di ajak dalam berbagai kegiatan resmi di istana.

                Sobat muda, mempunyai orang tua kaya, apalagi raja pasti sangt menggembirakan. Namun, kenyataan banyak orang yang kemudian tiak bisa menjaga dirinya. Akibatnya banyak anak-anak yang orang tuanya sukses dan berhail justru tidak mampu menjaga dirinya dan mempermalukan orang tuanya dengan sikap ataupun perilakunya yang kurang terpuji.

“Menjadi anak dari orang tua yang sukses sebenarnya cukup membuat stres. Kamu akan dituntut berperilaku ataupun di ukur dengan ukuran kesuksesan orang tua. Namun, bukan berarti karena orang tua kita sudah sukses, lantas kita bisa seenaknya dan bertindak kasar dan semena-mena.”



Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.

               


Jangan Jadi Remaja Sok Tahu!

Jangan Jadi Remaja Sok Tahu!
 
              Ada seorang remaja yang sok tahu. Suatu hari, ia ditanya oleh seorang kakek soal pengetahuannya tentang pesawat. Pertanyaan pun beralih pada perbedaan antara pesawat jenis boing yang berbeda-beda serinya. “Nak, apa sih bedanya antara pesawat 727, 737, dan 747?”
   Si remaja ini pun sebenarnya tidak tahu, tetapi karena tidak mau kelihatan bodoh maka ia pun asal menjawab, “Oh itu sih gampang kek. Pesawat 727 artinya ada dua mesin. 737 berarti ada tiga mesin dan mesin dan 747 berarti empat mesin. Gitu aja penjelasanya.”
            
Lantas si kakek melanjutkan, “jadi kalau 777 berarti mesinnya ada tujuh, ya?” . 
Meskipun nggak terlalu yakin, si remaja itu menjawab, “yaiyalah...” 
           Oleh karena itu tidak terlalu puas, si kakek melanjutkannya, “Terus, bagaimana dong dengan seri 707? Berarti nggak ada mesinya dong?”
          Si remaja itu akhirnya terdiam (soalnya dia tahu, itu kan nggak mungkin!).

             Kadang-kadang Cara terbaik untuk menujukkan ketidaktahuan
kita adalah mengakuinya secara jujur. Sebagai manusia yang tidak sempurna, kamu tidak harus tahu semuanya, kan? Ada kalanya kalau kamu nggak tahu, ya akui saja. Namun, lebih parahnya kalau kita sok tahu dan merasa tahu segalanya, tetapi sebenarnya kita kelihatanya bodoh. itu akan tampak jauh memalukan.


Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.


Efek Berantai Emosi!

Efek Berantai Emosi!

            Ada sebuah kisah yang kadang kala saya ceritakan di pelatihan kecerdasan emosional. Kisah ini dimulai dari seorang istri yang kesal karena anaknya rewel. Lalu, ia pun bersikap ketus kepada suaminya karena jengkel di hari itu. Sang suami yang jengkel akhirnya membawa perasaan ini kesekolah. Ia kesal dengan istrinya. Ketika mengajar di kelas, ada seorang murid nggak nangke-nangkep saat diterangkan. Ia pun memarahi siswa tersebut. Si siswa ini pun jadi bete seharian. Sampai dirumah, siswa tersebut bertemu adiknya yang mengambl mainannya, lalu dengan kesal adiknyapu di pukulnya. Si adik yang di pukul, menjadi kesal dan marah. Tepat di depanya ada kucing lewat, lalu dengan kesalnya, kucing itu di tendangnya.

            Kisah itu masih bisa diteruskan lagi hingga tidak ada habis-habisnya. Cerita ini sebenarnya hanya untuk menyadarkan kamu bahwa
hati-hati kalau suatu emosi jelek yang kita rasakan biasanya bakal terus berlanjut. Oleh karena itu ketika kamu mulai merasa kesal dan jengkel, kamu mesti belajar men-stop-nya. Alihakan dengan yang lain atau berusaha pikirkan dari sisi yang lain. Dengan demikian, perasaan negatife itu nggak terus-menerus kamu bawa. Akibatnya bisa berbahaya! Lingkaran emosi ini bisa terus berlanjut dan tidak ada habis-habisnya.


Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.

Apa itu Johari Window?

Apa itu Johari Window?

                Dua psikologi Amerika yang terkenal, namanya Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 50-an menciptakan suatu jendela untuk melihat diri kita secara jeli. Oleh karena ditemukan oleh Joseph dan Harry maka akhirnya jendela itu pun menjadi terkenal dengan Johari window ataupun Jendela Johari.

                Inti dari jendela tersebut ada empat area penting dalam diri manusia. Ada wilayah yang AKU TAHU-ORANG LAIN TAHU yang disebut dengan wilayah terbuka. Wilayah kedua, AKU TAHU-ORANG LAIN TAH TAHU, inilah wilayah rahasiana kita. Begitu pula ada wilayah AKU TAHU-ORANG LAIN TAHU. Ini disebut sebaga wilayah buta. Selain itu, ada wilayah AKU TAHU- ORANG LAIN TAK TAHU. Inilah yang disebut dengan wilayah tersebunyi. Wilayah terakhir inilah yang sering kali saya katakan sebagai wilayah potensi kita.
               
Kalau kita perhatikan, semakin sedikit wilayah terbuka maka emakin banyak yang kita tutupi dari orang lain. Orang lain pun semakin tidak banyak tahu soal diri kita.
Mungkin, kamu merasa bahwa semakin orang lain tahu tentang dirimu maka akan semkin baik. Namun, sesungguhnya karena mereka tidak tahu maka tidak herankalau mereka pun jarang mengingatmu atau melibatkanmu.
               
Saya ingat seorang remaja yang tidak libatkan dalam acara drama sekolah. Padahal, ia ingin sekali ikut di pemetasan drama tersebut. Masalahnya dia tidak pernah memberitahukan bahwa dirinya senang bermain drama sewaktu di SD. Begitu pula semakin banyak wilayah yang kita tidak tahu dari orang lain, kadang bisa membuatkan kita. Kadang kita perlu masukan dari orang lain agar kita tidak berbuat salah.


Sumber :
Anthony Dio Martin , 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosinal Anak Muda, RAS, Depok.